ⓘ Terakhir diperbarui Mei 2023 oleh Tempat Bagi
Dalam dunia pendidikan, terdapat berbagai pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman siswa. Dua pendekatan yang sering digunakan adalah Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL). Artikel ini akan menjelaskan secara sistematis perbedaan antara Problem Based Learning dan Project Based Learning.
Pengertian Problem Based Learning
Duch (1995) menjelaskan bahwa Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran dengan ciri utama adanya permasalahan nyata sebagai konteks bagi peserta didik belajar berpikir kritis, memecahkan masalah, serta memperoleh pengetahuan.
Problem Based Learning (PBL) merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada penyelesaian masalah sebagai pusat kegiatan pembelajaran. Dalam PBL, siswa diberikan sebuah masalah nyata atau skenario yang kompleks yang memerlukan pemecahan melalui proses analisis, pemecahan masalah, dan pemikiran kritis. Siswa bekerja dalam kelompok untuk mengeksplorasi masalah, mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan, dan menghasilkan solusi yang didukung oleh pemahaman mereka terhadap materi pelajaran.
Pengertian Project Based Learning
Project Based Learning (PjBL) adalah pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proyek nyata yang berorientasi pada tujuan tertentu. Dalam PjBL, siswa bekerja dalam kelompok untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proyek yang melibatkan penerapan konsep dan keterampilan yang relevan dengan konteks kehidupan nyata. Proyek-proyek ini seringkali multidisiplin dan mencakup berbagai aspek, termasuk riset, kolaborasi, presentasi, dan refleksi.
Perbedaan antara Problem Based Learning dan Project Based Learning
Meskipun keduanya melibatkan proses pembelajaran aktif, mereka memiliki perbedaan signifikan dalam cara mereka memandang dan menerapkan pembelajaran.
Fokus Pembelajaran
PBL menempatkan fokus pada pemecahan masalah sebagai tujuan utama pembelajaran. Siswa diberikan sebuah masalah yang memerlukan pemikiran analitis dan pemecahan masalah yang mendalam. Di sisi lain, PjBL lebih berorientasi pada proyek nyata yang mencakup tujuan dan hasil yang lebih luas. Siswa terlibat dalam aktivitas yang melibatkan pemecahan masalah, namun juga menghasilkan produk atau karya sebagai hasil akhir.
Sumber Masalah
Dalam PBL, masalah yang diberikan seringkali berasal dari kehidupan nyata atau skenario yang autentik. Masalah ini dirancang untuk memicu pemikiran kritis dan pemecahan masalah. Sebaliknya, dalam PjBL, sumber masalah biasanya berhubungan dengan proyek atau tugas yang melibatkan siswa dalam konteks kehidupan nyata. Misalnya, merancang model bangunan yang ramah lingkungan atau membuat kampanye sosial untuk isu yang relevan.
Struktur Pembelajaran
PBL seringkali memiliki struktur yang lebih terstruktur dan terarah. Guru berperan sebagai fasilitator dalam memandu siswa melalui proses pemecahan masalah. Ada tahapan yang jelas, seperti identifikasi masalah, analisis, pemecahan, dan refleksi. Siswa bekerja dalam kelompok untuk berkolaborasi dan mencapai solusi yang didukung oleh pengetahuan mereka.
Di sisi lain, PjBL cenderung memiliki struktur yang lebih fleksibel. Siswa memiliki kebebasan yang lebih besar dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proyek mereka sendiri. Mereka bertanggung jawab atas penentuan langkah-langkah yang harus diambil dan cara mengelola waktu dan sumber daya. Guru berperan sebagai pembimbing yang memberikan arahan dan dukungan saat diperlukan.
Orientasi Hasil
Dalam PBL, tujuan utama adalah pemahaman mendalam tentang materi pelajaran yang dikaitkan dengan pemecahan masalah. Siswa belajar melalui proses penelitian, diskusi, dan analisis untuk mencapai pemahaman yang kokoh. Produk atau solusi yang dihasilkan cenderung menjadi sarana untuk membuktikan pemahaman mereka.
Sebaliknya, PjBL menekankan pada hasil tangibles yang melibatkan proyek konkret. Siswa merencanakan, merancang, dan menghasilkan produk atau karya nyata sebagai bagian dari pembelajaran mereka. Hasil ini seringkali melibatkan presentasi, pameran, atau demonstrasi yang melibatkan pihak lain di luar kelas, seperti sesama siswa, guru, atau masyarakat.
Penekanan pada Keterampilan
Keduanya, PBL dan PjBL, menekankan pengembangan keterampilan siswa yang melampaui pengetahuan konseptual. Namun, fokusnya sedikit berbeda. PBL lebih menitikberatkan pada keterampilan pemecahan masalah, analisis kritis, kolaborasi, dan komunikasi. Siswa belajar bagaimana mendekati masalah kompleks, mencari solusi yang masuk akal, dan mengkomunikasikan pemikiran mereka dengan jelas.
PjBL juga mengembangkan keterampilan ini, namun dengan penekanan yang lebih kuat pada keterampilan desain, manajemen proyek, presentasi, dan refleksi. Siswa belajar bagaimana merencanakan dan melaksanakan proyek, mengelola waktu dan sumber daya, berkomunikasi dengan audiens yang dituju, dan merefleksikan pengalaman mereka.
Kesimpulan
Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) adalah dua pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam pembelajaran aktif dan penerapan konsep ke dalam konteks kehidupan nyata. PBL menekankan pada pemecahan masalah melalui analisis kritis dan pemikiran reflektif, sementara PjBL berfokus pada proyek nyata dengan hasil tangibles.
Meskipun ada perbedaan dalam struktur, sumber masalah, dan penekanan keterampilan, keduanya bertujuan untuk mengembangkan pemahaman mendalam, keterampilan kolaborasi, dan pemecahan masalah kreatif. Dalam memilih antara keduanya, penting untuk mempertimbangkan tujuan pembelajaran dan konteks yang relevan untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal.