ⓘ Terakhir diperbarui Juni 2021 oleh Tempat Bagi
Tips Foto Makro – Macro Photography atau disebut juga teknik Fotografi Makro adalah salah satu dari teknik dasar fotografi yang dilakukan dengan jarak yang sangat dekat kepada objek yang lebih kecil. Fotografi makro biasanya memiliki rasio 1:1 yaitu besar foto yang di hasilkan ukurannya sama dengan benda aslinya.
Biasanya fotografi makro memiliki objek foto seperti binatang-binatang kecil, diantaranya serangga, lalat, lebah, kupu-kupu, semut dan lainnya.
Teknik ini membutuhkan lensa makro dan kamera yang mendukung foto makro. Dapat juga dilakukan dengan lensa kit namun fungsinya tidak sebagus lensa makro. Lensa makro tersebut diantara adalah lensa makro zoom dan lensa close-up.
Pada postingan part pertama ini, akan saya bahas 5 tips foto makro. Yaitu penggunaan lensa terbaik, extention tube (tabung tambahan), menggunakan lens diopter, penggunaan apperture dan mengkombinasikan cahaya flash dengan light ambient.
Gunakan Lensa Terbaik
Biasanya jarak fokus lensa makro berkisar antara 50 mm hingga 200 mm. Meski kebanyakan lensa zoom mempunyai pengaturan makro, kemampuan untuk memperbesar gambar kurang dari setengah ukuran lensa makro sebenarnya, juga perbandingannya di mulai dengan rasio 1:1 dan tidak kurang.
Lensa berukuran 50-60 mm cocok untuk fungsi makro, tetapi jika Anda ingin hasil foto subjek lebih tajam, Anda harus menggunakan lensa dengan jarak 100 mm, namun harganya lebih mahal lagi. Objek seperti kupu-kupu dan capung, penggunaan lensa jenis ini sangat cocok, karena focal length yang di miliki juga harus lebih fokus.
Lensa dengan jarak 150-200 mm adalah yang paling mahal. Tapi Anda akan mendapatkan hasil foto yang lebih tajam saat memotret subjek yang sedang terbang, seperti kupu-kupu dan capung.
Gunakan Tabung Tambahan untuk Mendekatkan Jarak Fokus Lensa
Tabung tambahan atau extention tube yang terletak antara bagian belakang lensa dan bodi kamera membuat lensa menjadi semakin fokus dan menghasilkan gambar yang lebih jernih untuk subjek yang kecil.
Contohnya, Anda dapat mengambil foto sebuah bunga besar yang dihinggapi seekor kumbang dengan lensa pembesaran berukuran 18 mm hingga 200 mm dan dengan tambahan sebuah tabung ekstensi berukuran 20 mm.
Cara ini sebagai cara alternatif yang lebih murah dibandingkan Anda membeli sebuah lensa makro, yang tidak begitu cocok untuk di gunakan di luar ruangan.
Juga dengan tabung ekstensi yang pas, Anda dapat membidik subjek Anda lebih tajam lagi, tentunya dengan jarak fokus yang lebih dekat. Tambahkanlah tabung ekstensi pada kamera Anda lebih banyak lagi, sehingga Anda dapat mengambil foto makro secara tidak terbatas.
Gunakan Fungsi Diopter pada Kamera untuk membuat Lensa Fokus Lebih Dekat
Ada semacam filter khusus yaitu Filter Close-up, sebagai elemen lensa single yang terlihat seperti alat pembesar magnifying glasses pada kamera Anda. Filter tersebut berada pada bagian terdepan dari lensa dan menyediakan alternatif yang lebih mudah untuk menjalankan fungsi sebuah lensa makro yang di namakan Pukka.
Lensa tersebut mempunyai berbagai jenis kelebihan yang terdapat dalam diopter. Filter Close-up dapat diatur pada +1 +2 atau +4 dengan pembesaran diopter. Tersedia juga dalam sistem filter Cokin Style Square.
Coba gunakan fungsi diopter pada kamera DSLR atau mirrorless Anda, untuk mendapatkan pemotretan close-up yang sesungguhnya.
Gunakan Aperture untuk mengontrol Depth of Field (DoF)
Cara untuk mendapatkan DoF yang paling pas, gunakanlah aperture yang lebih kecil yaitu sekitar f/16 atau f/22. Anda akan mendapatkan ukuran setengah dari DoF yang dapat Anda raih saat menggunakan aperture f/22. Namun, yang berukuran sekitar 15 mm adalah yang paling baik.
Cara terbaik lainnya yang dapat Anda gunakan untuk foto yang lebih tajam adalah dengan menggunakan aperture penuh sekitar f/2.8 atau f/4.
Satu kelebihannya yaitu, segala sesuatu yang tidak fokus dalam gambar akan nampak bokeh seperti gelembung-gelembung lingkaran yang kelihatan sangat menakjubkan.
Kombinasikan Cahaya Flash dengan Light Ambient
Dengan subjek Anda yang kian beragam, akan menjadi sangat menyenangkan jika Anda menambahkan kombinasi cahaya selain lampu flash, agar foto Anda menjadi semakin hidup.
Contohnya, Anda dapat memotret gabungan dari dua dedaunan, lalu Anda dapat melihat kedua gambar tersebut mendapatkan cahaya alami. Tapi, pada bagian bawah gambar hanya diberikan cahaya flash kamera dan shutter speed hanya difungsikan pada salah satu gambar saja. Sehingga latar belakang dari gambar lainnya menjadi lebih gelap.
Untuk tips foto makro selanjutnya saya bahas di postingan part kedua.