Pernahkah Anda merasakan tangan sakit nyeri hingga mengganggu aktivitas sehari-hari? Mulai dari membuka pintu, menulis, hingga menggenggam benda, semuanya terasa sulit ketika telapak tangan terasa sakit. Faktanya, nyeri ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, dari cedera ringan hingga kondisi medis yang lebih serius.
Penyebab Tangan Sakit Nyeri dan Cara Mengatasinya
Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab dan cara mengatasinya. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
1. Cedera
Tentu saja, cedera pada tangan adalah penyebab paling umum dari nyeri di telapak tangan. Cedera ini sering menyerang orang yang bekerja menggunakan alat berat, berolahraga, atau berada di lingkungan berbahaya.
Sebagai contoh, beberapa cedera yang dapat menyebabkan nyeri meliputi benturan kuat seperti menjatuhkan benda berat ke tangan, jatuh dengan tangan sebagai tumpuan, luka bakar saat memasak, hingga gigitan serangga. Bahkan, penggunaan tangan yang berlebihan juga dapat memicu cedera.
Penting untuk diketahui, cedera yang tidak segera ditangani berpotensi merusak saraf, tendon, dan otot. Anda bisa melakukan perawatan rumahan seperti mengompres dingin dan mengistirahatkan tangan. Namun, segera konsultasikan dengan dokter jika nyeri semakin parah.
2. Trigger Finger
Selanjutnya, ada trigger finger, kondisi yang memengaruhi tendon tangan sehingga jari atau ibu jari sulit ditekuk. Gejalanya termasuk nyeri di pangkal jari saat digerakkan, rasa kaku, atau munculnya suara “klik”. Tanpa penanganan yang tepat, jari mungkin tidak bisa diluruskan sepenuhnya. Untuk mengatasinya, Anda bisa mencoba pijat, menggunakan obat pereda nyeri, atau menjalani terapi steroid.
3. Carpal Tunnel Syndrome
Di samping itu, carpal tunnel syndrome (CTS) terjadi ketika ligamen dan tulang di pangkal tangan menjepit saraf median. Kondisi ini sering menyerang orang yang sering menggunakan komputer atau alat berat. Penderita CTS umumnya merasakan sensasi terbakar, kesemutan, gatal-gatal, atau mati rasa di telapak tangan dan jari.
Oleh karena itu, melakukan pemijatan, menggunakan penyangga tangan, atau menjalani terapi fisik dapat membantu meredakan gejalanya.
4. Palmar Fasciitis
Kemudian, ada palmar fasciitis, kondisi yang menyebabkan penebalan jaringan di telapak tangan. Akibatnya, jari-jari terasa nyeri dan sulit diluruskan. Kondisi ini biasanya menyerang kedua tangan dan lebih sering dialami oleh penderita poliartritis. Untuk mengobatinya, dokter biasanya merekomendasikan pijat jaringan, obat pereda nyeri, dan terapi steroid untuk meredakan peradangan.
5. Erythromelalgia
Selain itu, ada erythromelalgia, kondisi langka yang menyebabkan aliran darah berlebihan ke telapak tangan. Gejala yang timbul yaitu rasa hangat, kemerahan, dan sensasi terbakar. Sayangnya, gejala ini bisa memburuk seiring waktu dan membutuhkan pengobatan khusus. Pengobatan yang bisa Anda jalani termasuk mengonsumsi obat antihistamin atau mengurangi stimulan yang dapat memperparah gejala.
6. Infeksi
Selanjutnya, luka di telapak tangan yang terinfeksi dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan. Gejala lain dari infeksi meliputi keluarnya nanah, kemerahan, dan demam. Perlu diingat, infeksi memerlukan perawatan medis segera karena bisa menyebabkan komplikasi serius seperti selulitis atau sepsis. Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi tersebut.
7. Radang Sendi (Artritis)
Terakhir, radang sendi (artritis) adalah penyebab nyeri tangan yang paling umum. Kondisi ini terjadi ketika jaringan keras di ujung tulang rusak, sehingga tulang bergesekan dan menimbulkan nyeri, pembengkakan, serta iritasi. Artritis sering menyerang sendi tangan, pergelangan tangan, lutut, dan pinggul.
Untuk mengatasinya, Anda bisa mencoba perawatan rumahan seperti senam tangan, pijat, dan kompres. Namun, jika gejala tidak membaik, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.
Nyeri di telapak tangan tentu dapat menghambat berbagai aktivitas. Oleh sebab itu, mengenali penyebabnya adalah langkah awal untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jika perawatan rumahan tidak memberikan hasil, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Ingatlah, penanganan yang cepat dan tepat dapat membantu Anda kembali beraktivitas dengan nyaman.