Cara Menetaskan Telur Artemia – Artemia adalah sejenis udang renik yang berukuran sangat kecil, ukurannya kurang lebih sekitar 200-300 mikron.
Artemia juga terkenal di kalangan perikanan dan pertanian sebagai pakan ikan kecil. Untuk menetaskan telurnya, tentunya membutuhkan alat untuk penetasannya.
Bagi Anda yang ingin membuat alat penetasan yang sederhana dan murah tentunya, tidak perlu khawatir, karena ada panduannya pada postingan saya yang sebelumnya.
Alat penetasan tersebut dapat dibuat sendiri di rumah dengan bahan yang mudah di dapat. Jika Anda mencari alatnya di pasaran, biasanya Anda akan mendapatkannya dengan harga yang bisa dibilang lumayan mahal dibanding dengan membuatnya sendiri.
Nah, pada post ini saya akan menjelaskan bagaimana cara menetaskan telur artemia. Simak disini.
Cara Menetaskan Telur Artemia
Memasang Botol Alat Penetas Artemia
Setelah alat penetas terpasang, tutup rapat aliran gelembung udara seperti pada Gambar 1 agar saat nanti Anda memasukkan air tidak langsung keluar.

Satu Sendok Makan Garam Kasar
Masukkan garam kasar dengan takaran 1 sendok makan untuk 500 ml air, garam tersebut sangat mudah ditemukan dan banyak dijual di pasar atau warung-warung terdekat.
Masukan Air ke Dalam Alat Penetas
Masukan air sebanyak 500 ml ke dalam botol alat penetas, setelah itu pasangkan selang akuarium ke aerator dengan kekencangan maksimal. Tapi hati-hati, saking kuatnya gelembung udara yang terdorong menyebabkan getaran pada alat penetasnya, kurangi air sedikit saja agar tidak tumpah. Tujuannya untuk melepaskan bagian yang keras atau cangkang dari telur.
Aduk Rata
Jika garam kasar yang di dalam botol alat penetas sudah lumer menyeluruh, segera tutup selang gelembung tersebut atau matikan aerator. Setelah itu masukan artemia sesuai kebutuhan Anda dan aduk merata, lalu tunggu sekitar kurang lebih 4 menit untuk menghilangkan lapisannya.

Proses Penetasan Telur Artemia
Proses penetasan telur artemia berlangsung dengan pengaturan suhu sekitar 29-32 derajat celcius. Setelah itu nyalakan aerator kembali dengan kecepatan maksimal, lalu sorotlah dengan lampu bohlam 25 watt minimal selama 24 jam agar telur dapat menetas.

Setelah 24 Jam Proses Penetasan
Setelah 24 jam, berikan aerasi kemudian perhatikan pada botol alat penetas tersebut, biasanya airnya agak buram tapi tidak terlalu pekat. Kepekatan tergantung dari banyak atau tidaknya artemia yang dimasukkan ke dalam botol alat penetas sebelumnya.
Langkah selanjutnya kecilkan gelembung sampai benar-benar terhenti udara dari gelembung tersebut. Tunggu sekitar 5-10 menit agar artemia dan cangkang telur yang sudah menetas terpisah.
Cangkang akan berada di permukaan air dan biasanya artemia yang sudah menetas akan bergerak-gerak. Dapat dilihat jelas dengan cara menyorotkan lampu ke botol. Karena ukurannya sangat kecil, maka akan terlihat seperti titik-titik yang berjalan.
Selamat! Anda telah berhasil menetaskan telur artemia. Cara tersebut juga berfungsi untuk memisahkan telur yang belum menetas dan cangkang telurnya.
Apakah akan langsung diberikan ke anakan/bibit ikan kesayangan Anda atau akan pelihara dulu agar hidup sampai 1-2 minggu kedepan? Terserah sesuai kebutuhan Anda.
Jika ingin memberikannya langsung ke anakan/bibit ikan, Anda dapat mengambil/menyedotnya melalui pivet/sedotan kecil lalu berikan ke anakan/bibit ikan.
Semoga tutorial cara menetaskan telur artemia ini dapat bermanfaat untuk Anda. Terima kasih.
good article and very useful. i also found articles on the same topic. you can visit the link below http://news.unair.ac.id/2020/12/07/viabilitas-dan-toleransi-stress-pada-heat-shock-protein-70-knockdown-artemia-fransiscana/
Terima kasih atas informasinya. Sangat bermanfaat!